Jumat, 08 Mei 2015

Hasil Analisis Cerpen

Hasil Analisis Cerpen
Pergaulanku
Karya Edi Rohadi

Oleh:
Nama : Moh. Anwar Syi’aruddin
NIM : 208 500 344
29 Desember 2010, Pukul 21.00 WIB

LANDASAN TEORI
Menurut Abrams ( Semi, 1985 : 13 ) teori struktural adalah bentuk pendekatan yang objektif karena pandangan atau pendekatan ini memandang karya sastra sebagai suatu yang mandiri. Ia harus dilihat sebagai objek yang berdiri sendiri, yang memiliki dunia sendiri, oleh sebab itu kritik yang dilakukan atas suatu karya sastra merupakan kajian intrinsik semata. Teori struktural memandang teks sastra sebagai satu struktur dan antar unsurnya merupakan satu kesatuan yang utuh, terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait, yang membangun satu kesatuan yang lengkap dan bermakna. Di suatu pihak struktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagiannya yang menjadi komponennya secara bersama-sama membentuk kebulatan yang indah.
Cara kerja dari teori struktural adalah membongkar secara struktural unsure-unsur intrinsik, yaitu dengan mengungkapkan dan menguraikan unsur-unsur intrinsik di dalam cerita pendek Pergaulanku karya Edi Rohadi. Unusr-unsur itu dalam karya sastra terjalin secara erat satu dengan yang lainnya. Unsur yang dimaksud dalam hal ini adalah unsur instrinsik yaitu : tema, tokoh, alur, dan latar. Oleh sebab itu, karya sastra disebut sebagai sebuah bangunan yang berstuktur atau bersistem. Jika terjadi sebuah perubahan pada sebuah unsur, maka akan mengakibatkan hubungan antarunsur menjadi berubah pula.

PENGANTAR
Sebuah cerpen yang mempunyai nilai begitu besar dalam kemanusiaan. Kita dituntut untuk dapat menjadi orang yang tidak menyia-nyiakan akan seorang sahabat dan menganggap sepele terhadap perasaan . Satu esensi yang saya temukan ketika pertama kali menelaah cerpen ini adalah kemiripan berbagai tema, alur, setting dengan multikultural suatu cerita yang bersifat fiktif yang ada pada sebuah sekolahan. Sebuah perjalanan yang diawali oleh sebuah perkenalan yang kemudian melahirkan sebuah perasaan cinta yang kemudian menimbulkan salah faham yang berakhir dengan rasa sakit dan penuh penyesalan. Dari segi cerita sangat menarik walau akhir cerita sudah bisa ditebak pada alinea-alinea awal tapi hal itu dapat ditutupi dengan klimaks yang sangat berapi-api, cepat, lugas dan mudah dipahami. Fenomena cerpen ini kadang membuat saya berkhayal tentang multikultural indonesia yang selalu nampak pada sinetron-sinetron dalam televisi, yang mana hala itu hampir ada kemiripan dengan cerita ini. Bagi saya, seorang perempuan yang sangat peka terhadap hal-hal yang kecil dikonotasikan dengan pihak yang sangat susah dicari pada masa sekarang. Pihak yang menilai seseorang dari kepribadiannya, sisi perhatiannya bukan melihat keturunannya. Semoga cerpen ini membawa kesadaran akan pentingnya arti sebuah sahabat dan cinta, sehingga tidak ada yang disepelekan keduanya.

KILAS CERITA
Cerita pendek ini mengisahkan tentang kisah cinta seorang laki-laki (Radian) yang selalu tak mencapai hasil sehingga selalu berakhir dengan kekecewaan dan meninggalkan rasa sakit dari sebuah penyesalan yang disebabkan oleh dirinya sendiri yang selalu memendam apa yang menjadi harapannya sehingga selalu mengkibatkan salah faham diantara sahabat dan penyesalan diakhirnya. Dalam alur cerita, seorang Ian yang polos, pendiam menyukai seseorang perempuan yang kemudian mempunyai hasrat ingin bisa bersamanya menjalin hubungan asmara, tapi dia selalu tidak melupakan akan sahabatnya.
Klimaks cerita berawal ketika Ian bersekolah di pesantren, dia menjadi pemenang dalam sebuah perlombaan. Ketika itu dia bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Risma, yang dengan sepontan ia pun langsung jatuh hati padanya. Kemudian dia meminta tolong kepada sahabatnya yang hasilnyapun tercapai. Namun setelah hampir akan lulus dari sekolah, tentunya mereka akan berpisah, sehingga ketika mereka hubungannya sedang berjalan kekecewaan mulai nampak ketika perempuan itu dijodohkan. Setelah lulus Ian berpindah sekolah tepatnya ke salah satu SMA di Kuningan. Dia mempunyai sahabat yang sangat setia bersamanya dalam suka dan duka. Di sekolahnya dia termasuk orang yang berprestasi, sehingga dia selalu berbagi dalam menyelesaikan PRnya dengan sahabatnya. Suatu ketika, ada seorang siswi baru di kelasnya yang sangat cantik dan merupakan orang berada. Ian pun sangat mengagumi akan kecantikannya begitupun sahabatnya. Berselang waktu, Ian mencoba untuk menyimpan perasaannya itu tapi ketika suatu waktu dia mulai bisa dekat dengan siswi baru itu yang bernama Adinda yang berawal di dalam sebuah bis. Setelah cukup lama mereka sangat dekat, ada pihak-pihak yang tidak senang akan kedekatannya itu, termasuk sahabat dekanya sendiri (Rendy). Sahabatnya itu tidak terima karena Ian sangat dekat sekali dekat siswi baru itu yang rendy pun suka. Akhirnya mereka sempat renggang persahabatannya dan sering tak bersama lagi. Pihak yang lain muncul dari temen kelasnya yang tidak menyukai akan kehadiran siswi baru itu karena dia merasa tersaingi kecantikannya. Oleh karena itu dia mencoba menghasut temen-temannya dengan menyebarkan gambar-gambar tentang siswi itu yang merupakan hasil manipulasi/rekayasa yang mengakibatkan siswi baru itu shock berat sehingga masuk rumah sakit. Ian yang sedang bingung dengan dirinya, sahabatnya menemuinya dan akhirnya mereka kembali bersama karena diantara mereka hanya terjadi kesalah fahaman. Saat itu juga Ian mengetahui bahwa Adinda masuk RS (masuk ICU) mereka berdua langsung berangkat menemuinya, namun hasilnya ketika sampai mereka hanya mendapati kabar bahwa Adinda siswi baru itu telah tiada untuk selamanya. Penyesalan muncul dalam dirinya.   
Hari duka itu ditutup dengan mimpi-mimpi Ian bersamanya, begitupun kedekatannya kembali dengan sahabatnya. Setelah kejadian itu dia mengambil pelajaran bahwa dia tidak ingin kejadian yang serupa terjadi lagi yang akhirnya akan menyesal. Dia bersyukur mempunyai sahabatnya yang selalu menemaninya dalam suka dan duka, dan ia pun tidak ingin menyia-nyiakannya dengan niat akan manjaganya.
      1.      Tema
Tanpa tema, sebuah cerita rekaan tidak ada artinya sama sekali, karena tema merupakan dasar cerita yang paling penting dari seluruh cerita. Tema juga merupakan tujuan cerita, atau ide pokok di dalam suatu cerita yang merupakan patokan untuk membangun suatu cerita. Robert Stanton menempatkan tema sebagai sebuah arti pusat dalam cerita, yang disebut juga sebagai ide pusat dan Stanton juga menyatakan bahwa tema cerita berhubungan dengan makna pengalaman hidupnya. Oleh karena itu, tema menjadi salah satu unsur dan aspek cerita rekaan yang memberikan kekuatan dan sekaligus sebagai unsur pemersatu kepada sebuah fakta dan alat-alat penceritaan, yang mengungkapkan tentang kehidupan.
Tema tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan yang dikemukakan pengarang dalam karyanya sebab tema selalu berkaitan dengan masalah (kehidupan) yang dikemukakan dalam cerita rekaan tersebut. Adapun cerpen  Pergaulanku  karya Edi Rohadi ini mengandung tema tentang kisah cinta seorang laki-laki yang selalu lahir dari pandangan pertama, namun selalu kandas harapannya dan berakhir dengan menorehkan rasa sakit. Sedangkan beberapa masalah (tema minor) diantaranya sebagai berikut:
   o   Cinta
Pandangan pertama yang membuatnya jatuh cinta, seperti yang diungkapkan pengarang:
Setelah selesai perlombaan, kira-kira beberapa menit sebelum pulang. Ketika itu aku berpapasan dengan santriwati yang memang sedang ikut lomba juga. Akupun berkenalan dengannya. Dan sebut saja namanya Risma. Aku merasa bahagia banget. Karena memang selama ini aku ga pernah puny atman cewe. Risma, ya nama itu yang selalu teRengat dalam benakku. Setelah perkenalan itu aku g pernah lihat dia lagi. Entah mengapa rasa ingin tentang dia semakin menjadi.
   o   Sahabat (Kepedulian)
Ungkapan Ian kepada sahabatnya:
“oh, bilang dong dari tadi, kirain ada apa, nih”. balasku, sambil menyodorkan buku matematikaku kepadanya.

Keperdulian sahabatnya kepada Ian;
“cesss...” tiba-tiba ada sebuah kaleng dingin yang menempel di pipi kiriku. Begitu kutengok ke kiri, ternyata Frendy...., sahabat karibku itu telah ada di samping kiriku. Sambil menyodorkan minuman kaleng dingin kesukaanku, dia tersenyum bahagia penuh arti.

       2.      Penokohan
Pembicaraan mengenai alur pada dasarnya adalah pembicaraan mengenai rangkaian peristiwa dan kejadian dalam sebuah karya sastra khususnya cerpen atau novel, sedangkan peristiwa itu terjadi karena tindakan dan perbuatan manusia yang menjadi tokoh cerita dalam konfliknya sesama tokoh atau dengan lingkungannya. Henry James secara retorik menyatakan karakter (watak) sesungguhnya merupakan penentu bagi peristiwa dan kejadian. Sebaliknya, peristiwa merupakan ilustrasi atau pencerminan karakter tokoh. Saleh Saad menyatakan bahwa tokoh dan penokohan merupakan faktor penting yang harus ada dalam cerita sebab segenap peristiwa terjadi karena aksi/tindakan para tokoh cerita itu. Dengan kata lain, peristiwa dan kejadian di dalam cerpen Pergaulankukarya Edi Rohadi tidak dapat dipisahkan dan dilepaskan dari tokoh yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.
Pada cerpen ini terdapat satu tokoh sentral, yaitu Radian (Ian), yang mempunyai watak sebagai berikut:
  • Mudah tertarik (perempuan)
Ungkapan permintaan tolong kepada Akbar temannya untuk bisa lebih dekat dengan perempuan yang ia sukai:
“Akbar, nte punya sodara yua di aspi??”. Tanyaku sambil meletakan tas di atas meja.
“ wah ane curiga nih. Biasanya lo dah nanyaen hal itu pasti da maunya.” Ledek Akbar.
“bukannya gitu cuy, ane lagi pengen deket ma seseorang. Dan ane tahu ente orang yang tepat yang bias bantu ane. Heheheh”. Baasku dengan sedikit memujinya.
“ah ente… pengen deket ma siapa ci?? Ntar ane blangin ma sepupu ane???. Tanya Akbar.
“ namanya Risma. Ente bilang za ma sepupu nte salamin ma yang namanya Risma dari ane. Okeh?? Sebelumnya sorry nih ngerepotin. Heheheheh”. Jawab ku dengan berbisik karena memang waktu itu sudah banyak anak-anak di kelas.

  • Sabar dan pantang menyerah
........Hari demi hari Aku lalui dengan senyum dan bahagia, tetapi Aku tetap fokus dan mementingkan pelajaran. Terkadang problema datang dan pergi tanpa permisi , tetapi Aku pantang menyerah dalam menjalani masalah. UAN telah tiba , Aku berharap dapat menyelesaikan dan berhasil menjalani berbagai Rentangan di MTS.

  • Setiakawan
....“ Ian, bantuin Risma dunk. Soal nmr 25-30 susah banget. Sahut Risma sabil laarak lirik takut ada pengawas.
“ Yua gampang. Bentar dlu yua”. Jawabku sambil tersenyum. Dalam hati ku bergumam. Siapa tahu Risma mao jadi cewe aku kalo saja aku bisa bantu dia ngerjain tugas. Dengan penuh yakin aku berikan jawabanku pada Risma. Dan tentu Risma pun menerimanya dengan penuh senyuman.
...... “Anu,anu, aku pinjem PR matematikamu” katanya dengan terengah-engah.
“oh, bilang dong dari tadi, kirain ada apa, nih”. balasku, sambil menyodorkan buku matematikaku kepadanya....

  • Perasa / pengkhayal
...... Pikiranku kini melayang jauh, jauuuuh sekali , mungkinkah orang sepertiku pantas disampingnya??? Apakah ini memang benar cinta? Ataukah hanya kagum sementara? Ah, aku masih sangat bingung memikirkan itu semua.
Hari-hari selanjutnya menjadi hari-hari yang tidak biasa dalam hidupku, kini aku lebih seReng menghabiskan waktuku dengan melamun.....

      3.       Alur
Alur sebenarnya merupakan salah satu aspek intelektual dan logika dalam cerita rekaan, yang juga memerlukan misteri, yang membuat pembacanya mungkin meraba-raba dalam dunia yang tidak nyata. Alur adalah jalan cerita dalam sebuah cerpen dengan pengertian bagaimana cara pengarang menyuguhkan cerpennya kepada pembaca, bagaimana suatu cerita dirangkaikan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain dalam hubungan kausalitas. Saleh Saad mencoba merumuskan pengertian alur sebagai sambung-sinambung peristiwa berdasarkan hukum sebab-akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, tetapi yang lebih penting menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Hubungan sebab-akibat dalam alur selalu menuntut kemampuan daya ingat dan kecerdasan berpikir pembaca agar dapat memahami sebuah cerita rekaan.
S. Tarif menyebut alur sebagai konflik yang merupakan tulang punggung sebuah novel. Konflik memang dapat dihadirkan dalam berbagai bentuk di sepanjang alur, seperti antartokoh cerita, antara tokoh dengan alam sekitarnya, dan intertokoh cerita yang biasanya dikenal dengan konflik batin. Tanpa konflik, alur cerita tidak akan bergerak.
Dalam Cerpen Pergaulankukarya Edi Rohadi, dalam mengisahkan ceritanya, pengarang menggunkan alur mundur. Diawali dengan tahap kesendiriannya yang mulai teringat mengenang masa sekolahnya, SMP dan SMAnya dulu yang sekarang akan menginjak perguruan tinggi, yaitu pada paragraf 1. Disusul dengan suatu keadaan yang mulai bergerak, yaitu pada paragraf 4 hingga selesai, yaitu mulai peristiwa kisah cintanya sejak masuk sekolah SMP yang kemudian memasuki masa SMAnya, dan tokoh utama mengalami gejolak batin dengan pasangannya karena selalu berakhir dengan kekecewaan maupun sahabatnya karena sebuah kesalah fahaman. Penyelesaian cerpen ini menurut saya mudah ditebak (happy ending) dengan dengan memperhatikan gerakan alurnya.

      4.      Setting
Dalam analisis cerita rekaan, latar atau setting juga merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi penentuan nilai estetik karya kesusastraan. Latar atau setting juga merupakan salah satu fakta cerita yang harus diperhatikan, dianalisis dan dinilai. Latar biasa juga disebut sebagai atmosphere atau setidak-tidaknya bagian atmosphere atau tone secara keseluruhan.
Pada cerita rekaan, boleh dikatakan hampir selamanya diperlukan dan dipentingkan latar cerita yang secara singkat dapat dikatakan berfungsi untuk membuat cerita rekaan tersebut supaya terasa lebih hidup, lebih segar, atau memberikan lukisan yang lebih jelas mengenai peristiwa-peristiwa, perwatakan tokoh, dan sebgainya sehingga seolah-olah sungguh-sungguh terjadi seperti dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Pada dasarnya, latar adalah tempat terjadinya peristiwa dalam cerita pada suatu waktu tertentu. Dengan cara yang lebih luas, dapat dikatakan bahwa latar adalah lingkungan di sekeliling pelaku cerita, mungkin berupa sebuah kamar, lingkungan kehidupan sebuah rumah tangga, bahkan di dalamnya termasuk pula pekerjaan dan lingkungan pekerjaan para pelaku, alat-alat yang digunakan dan berhubungan dengan pekerjaan tokoh, dan sebagainya.
Dalam cerpen ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan setting, yaitu:
·         Setting Tempat
1.      Mobil (bis)
2.      Jalan (trotoar jalan)
3.      Sekolah (kelas)
4.      Pedesaan (Desa Bungur)
5.      Pesantren
6.      Kamar
7.      Rumah
8.      Kantin
9.      GSM (Grand Surya Mall)
10.  Rumah Sakit
·         Lingkungan Kehidupan
1.      Lingkungan pesantren
2.      Lingkungan sekolah
3.      Lingkungan GSM
4.      Lingkungan rumah sakit
·         Sistem Kehidupan
- Sistem kehidupan pendidikan             : ada murid dan guru.
- Sistem kehidupan rumah sakit             : terdapat suster, orang-orang yang menjenguk, dsb.
·         Alat-alat yang digunakan atau benda-benda yang berhubungan dengan suatu lingkungan kehidupan
Surat, alat-alat transportasi (mobil, motor), bangku-bangku sekolah dan alat tulisnya.
·         Waktu terjadinya peristiwa
Pagi dan siang hari, sewaktu sekolah dan waktu istirahat atau pulang sekolah.

      5.      Sudut pandang penceritaan
Dalam menyuguhkan ceritanya, pengarang dapat menggunakan beberapa sudut pandang dalam arti seorang pengarang bisa mengambil atau memilih suatu posisi serta kedudukan tertentu terhadap kisah yang akan ditulisnya. Ada kalanya seorang pengarang hanya mengambil posisi sebagai orang luar saja, berada di luar cerita yang dikisahkannya. Akan tetapi, kemungkinan juga pengarang akan mengambil posisi sebagai salah seorang tokoh yang melibatkan diri serta ikut bermain dan mengambil peranan dalam cerita tersebut tanpa mengurangi sifat rekaan cerita itu. Baik mengambil posisi sebagai orang luar maupun melibatkan diri sebagai pemeran atau tokoh, namun tokoh cerita itu sendiri tetap merupakan tokoh rekaan pengarang.
Dalam Cerpen Pergaulankuini pengarang menggunakan sudut pandang pertama dalam pengisahkan ceritanya, yaitu dengan aku sebagai tokoh utama (first-person-central), yaitu tokoh utama mengisahkan cerita dalam kata-katanya sendiri.

      6.      Gaya bahasa/ simbol
Penggunaan gaya bahasa sastra mungkin kadang membuat pembaca lebih bingung daripada ketika melihat sarana cerita lainnya. Namun, gaya bahasa tidaklah aneh dan sulit dengan sendirinya. Alasan itu didasarkan bahwa hampir semua gaya bahasa dalam sastra tidak lebih merupakan fakta yang tampaknya masuk akal. Sebagian besar gaya bahasa sastra mengungkapkan arti dengan sebenarnya, namun ada juga yang kadang menggunakan simbol. Kita sebagai pembaca ada hanya untuk mengetahui pernyataan-pernyataan itu sebagai simbol atau bukan, dan mencari makna yang maksud jika itu simbol.
Di dalam cerpen  ini gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang cukup mudah untuk dipahami, karena pengarang tidak menggunakan istilah-istilah sulit yang tidak dimengerti. Gaya bahasanya akan mampu dicapai oleh para remaja juga. Gaya bahasanya cukup baik, mampu membawa pembaca ke arah suasana yang pengarang dimaksud.
      7.      Amanat / Pesan
Amanat dalam sebuah cerpen/novel sangat pentinga, karena jika amanat itu tidak ada, maka karya tersebut akan terasa tidak menarik sehingga tidak mempunyai nilainya. Suatu amanat disisipkan biasanya disertakan ketika di akhir cerita. Pembaca dapat mendapatkannya setelah karya tersebut dibaca sampai selesai. Amanat atau pesan yang saya tangkap dari cerpen ini yaitu ungkapkan perasaan kita jika itu memungkinkan untuk diungkapkan dan harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, sehingga tidak ada yang namanya penyesalan atau rasa kecewa.

KESIMPULAN
Menurut saya, cerpen yang berjudul Pergaulanku ini cukup bagus karena penulis menggunakan sudut pandang orang pertama dalam menuturkan ceritanya sehingga yang dialami tokoh utama benar-benar dapat dirasakan oleh pembaca. Atau dengan kata lain, pembaca dapat dengan mudah masuk, meresapi, dan merasakan apa yang dialami oleh tokoh utama. Selain itu, dari segi pelajaran atau amanat yang ingin disampaikan oleh penulisnya kepada pembaca yang dapat diambil setelah membacanya sampai selesai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar