KEDUDUKAN
STILISTIKA
Stilistika merupakan salah satu
cabang linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan aspek
estetika. Sebagai cabang linguistic, stilistika mempelajari bahasa dalam setiap
unsurnya; bunyi, kata, dan kalimat ditambah perhatian khusus terhadap kualitas
estetiknya. Linguistik menyelidiki fenomena bahasa secara umum, meliputi
berbagai aspek tanpa perhatian khusus terhadap kualitas estetik, sedangkan
stilistika hanya mengkaji penggunaan bahasa yang bernilai estetik/sastra.
Estetika adalah pengetahuan filsafat
yang menyelidiki hakikat keindahan. Perbedaannya dengan stilistika jelas bahwa
estetika itu pengetahuan filsafat, sedangkan stilistika itu pengetahuan ilmiah.
Estetika itu bersifat spekulatif dan radikal, menyelidiki hakikat keindahan dan
segala aspek yang ada hubungannya dengan seni dan kesenian, membahas apa yang
disebut indah atau tidak indah dan yang mungkin disebut indah atau tidak indah,
dan objeknya meliputi berbagai fenomena ekspresi keindahan dengan berbagai
media dalam segala aspek kehidupan.
Stilistika merupakan pengetahuan ilmiah yang membatasi penyelidikannya
pada aspek empiris dari ekspresi keindahan yang terwujud melalui media bahasa.
Stilistika dikatakan sebagai turunan filsafat estetika yang mencoba menjadikan
kajian terhadap objek estetik, khususnya yang bermedia bahasa, sebagai kajian
ilmiah. Kreteria keindahan; kreteria unity, balance, harmony dan adanya
right emphasis.
Ilmu sastra adalah pengetahuan
ilmiah tentang sastra. Ilmu sastra meliputi berbagai aspek kesusastraan,
intrinsic maupun ektrinsik. Sedangkan stilistika lebih terfokus pada
pengelolaan bahasa estetik dalam teks sastra. Dapat dikatakan bahwa stilistika
merupakan bagian dari ilmu sastra.
Retorika adalah suatu teknik
pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang di dasarkan pada
suatu pengetahuan yang tersusun dengan baik. Tujuan retorika menerangkan
kaidah-kaidah yang berbentuk pidato atau ceramah untuk mempengaruhi sikap dan
perasaan orang lain. Prinsip dasar komposisi menurut Gorys Keraf ; penguasaan
secara aktif sejumlah besar kosa kata, penguasaan secara aktif kaidah
ketatabahasaan baik mengenai fonologi, morfologi maupun sintaksis, dan
penguasaan berbagai macam style atau gaya bahasa dan mampu menciptakan
gaya yang hidup dan baru untuk lebih menarik perhatian pembaca.
Retorika merupakan pengetahuan yang
bercorak preskriptif atau normatif, karena retorika berisi kaidah-kaidah dan
keharusan-keharusan. Stilistika bercorak deskriptif, karena pembahasannya
tentang gaya bahasa berupa pemerian-pemerian. Stilistika bekerja untuk
memerikan gejala gaya bahasa dari data-data yang ada, sedangkan retorika
bekerja untuk merumuskannya menjadi kaidah-kaidah.
Kritik sastra adalah aktivitas
kajian terhadap suatu karya secara langsung untuk menganalisis,
menginterpretasi dan menilai kualitas karya sastra. Kritik sastra bukan
merupakan ilmu khusus yang menghimpun teori-teori, sehingga dalam
pelaksanaannya kritik sastra dapat memilih salah satu dari cabang ilmu sastra
sebagai pendekatan analisis. Hubungannya dengan stilistika, bahwa stilistika dapat menjadi salah satu
pendekatan yang digunakan dalam kajian kritik sastra. Tugas stilistika hanyalah
mendeskripsikan dan menafsirkan gejala gaya bahasa tersebut apa adanya yang
kemudian disimpulkan sebagai kekhasan gaya pengarang karya tersebut. Jika
stilistika digunakan sebagai paradigm kritik, maka kritikus bertugas
melanjutkannya sampai pada masalah penilaian baik buruk pemakaian gaya bahasa
dalam karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar