Senin, 17 Maret 2014

Stilistika


KEDUDUKAN STILISTIKA
            Stilistika merupakan salah satu cabang linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan aspek estetika. Sebagai cabang linguistic, stilistika mempelajari bahasa dalam setiap unsurnya; bunyi, kata, dan kalimat ditambah perhatian khusus terhadap kualitas estetiknya. Linguistik menyelidiki fenomena bahasa secara umum, meliputi berbagai aspek tanpa perhatian khusus terhadap kualitas estetik, sedangkan stilistika hanya mengkaji penggunaan bahasa yang bernilai estetik/sastra.
            Estetika adalah pengetahuan filsafat yang menyelidiki hakikat keindahan. Perbedaannya dengan stilistika jelas bahwa estetika itu pengetahuan filsafat, sedangkan stilistika itu pengetahuan ilmiah. Estetika itu bersifat spekulatif dan radikal, menyelidiki hakikat keindahan dan segala aspek yang ada hubungannya dengan seni dan kesenian, membahas apa yang disebut indah atau tidak indah dan yang mungkin disebut indah atau tidak indah, dan objeknya meliputi berbagai fenomena ekspresi keindahan dengan berbagai media dalam segala aspek kehidupan.  Stilistika merupakan pengetahuan ilmiah yang membatasi penyelidikannya pada aspek empiris dari ekspresi keindahan yang terwujud melalui media bahasa. Stilistika dikatakan sebagai turunan filsafat estetika yang mencoba menjadikan kajian terhadap objek estetik, khususnya yang bermedia bahasa, sebagai kajian ilmiah. Kreteria keindahan; kreteria unity, balance, harmony dan adanya right emphasis.  
            Ilmu sastra adalah pengetahuan ilmiah tentang sastra. Ilmu sastra meliputi berbagai aspek kesusastraan, intrinsic maupun ektrinsik. Sedangkan stilistika lebih terfokus pada pengelolaan bahasa estetik dalam teks sastra. Dapat dikatakan bahwa stilistika merupakan bagian dari ilmu sastra.
            Retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang di dasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun dengan baik. Tujuan retorika menerangkan kaidah-kaidah yang berbentuk pidato atau ceramah untuk mempengaruhi sikap dan perasaan orang lain. Prinsip dasar komposisi menurut Gorys Keraf ; penguasaan secara aktif sejumlah besar kosa kata, penguasaan secara aktif kaidah ketatabahasaan baik mengenai fonologi, morfologi maupun sintaksis, dan penguasaan berbagai macam style atau gaya bahasa dan mampu menciptakan gaya yang hidup dan baru untuk lebih menarik perhatian pembaca.
            Retorika merupakan pengetahuan yang bercorak preskriptif atau normatif, karena retorika berisi kaidah-kaidah dan keharusan-keharusan. Stilistika bercorak deskriptif, karena pembahasannya tentang gaya bahasa berupa pemerian-pemerian. Stilistika bekerja untuk memerikan gejala gaya bahasa dari data-data yang ada, sedangkan retorika bekerja untuk merumuskannya menjadi kaidah-kaidah.
            Kritik sastra adalah aktivitas kajian terhadap suatu karya secara langsung untuk menganalisis, menginterpretasi dan menilai kualitas karya sastra. Kritik sastra bukan merupakan ilmu khusus yang menghimpun teori-teori, sehingga dalam pelaksanaannya kritik sastra dapat memilih salah satu dari cabang ilmu sastra sebagai pendekatan analisis. Hubungannya dengan stilistika,  bahwa stilistika dapat menjadi salah satu pendekatan yang digunakan dalam kajian kritik sastra. Tugas stilistika hanyalah mendeskripsikan dan menafsirkan gejala gaya bahasa tersebut apa adanya yang kemudian disimpulkan sebagai kekhasan gaya pengarang karya tersebut. Jika stilistika digunakan sebagai paradigm kritik, maka kritikus bertugas melanjutkannya sampai pada masalah penilaian baik buruk pemakaian gaya bahasa dalam karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar