Pengertian,
Ciri-ciri dan Tugas Keilmuan Stilistika
Stilistika
berasal dari bahasa Inggris stylistics. Adapun akhiran s disini
yaitu menunjukkan nama disiplin ilmu. Stilistika dapat diartikan sebagai
disiplin ilmu tentang gaya bahasa, atau yang disebut dalam istilah Arab yaitu ilmu
al-uslub/Uslubiyah.
Stilistika sebagai ilmu mengandung
tiga pengertian, yaitu : Pertama, stilistika adalah aktivitas
penelitian. Kedua, Stilistika adalah metode dan langkah kerja ilmiah. Ketiga,
Stilistika adalah pengetahuan sistematis.
Metode yaitu
rangkaian cara dan langkah dalam dunia keilmuan. Menurut Nazir, terdapat
delapan langkah dalam melakukan penelitian dengan metode ilmiah, yaitu:
1.
Merumuskan
dan mendefinisikan masalah,
2.
Mengadakan
studi pustaka,
3.
Memformulasikan
hipotesis,
4.
Menentukan
model untuk menguji hipotesis,
5.
Mengumpulkan
data,
6.
Menyusun,
menganalisis, dan memberikan interpretasi,
7.
Membuat
generalisasi dan simpulan, dan
8.
Menyusun
laporan ilmiah.
Berdasarkan
ketiga pengertian diatas, bahwa stilistika adalah keseluruhan keterangan dan
ide-ide konseptual yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan teoritis yang
dibuat mengenai hakikat, gejala, pengelompokan, unsure, sifat, fungsi dan efek
gaya bahasa yang semuanya ditertibkan secara teratur (sistematis).
Ciri-ciri keilmuan stilistika menurut Chaedar Alwasilah dan Fatimah
Djajasudarma yaitu eksplisit, sistematis dan objektif. Sedangkan menurut The
Liang Gie ada lima, yaitu empiris, sistematis, objektif, analitis, dan
verifikatif. Dari pendapat tersebut, maka diperoleh enam ciri yaitu eksplisit
(jelas, tidak ngawur), empiris (berdasarkan pengamatan dan percobaan),
sistematis (tersusun secara tertib), objektif (bebas dari prasangka
perseorangan), analitis (membedakan pokok soalnya ke bagian-bagian yang
terperinci untuk memahami berbagai sifat), dan verifikatif (terbuka untuk
diperiksa kebenarannya).
Terdapat tiga tugas keilmuan
stilistika, yaitu: Tugas deskriptif dan eksplanatif, tugas prediktif dan
pengembangan, dan tugas kontrol. Deskriptif-eksplanatif artinya stilistika
bertugas memberikan gambaran sekaligus penjelasan tentang segala sesuatu
mengenai gejala gaya bahasa. Prediktif-pengembangan artinya stilistika bertugas
menduga-duga dan meramal terhadap suatu pemakaian bahasa. Kontrol artinya
stilistika bertugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menghindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan dengan perencanaan dan pengendalian terhadap
faktor-faktor yang terlibat dalam proses kreatif penciptaan karya sastra.
Unsur-unsur dalam gaya bahasa yaitu
unsure fonologi, leksikal, sintaksis, retorika dan kohesi. Gaya bahasa secara
umum dikatakan sebagai keseluruhan daya ekspresi kejiwaan yang terkandug dalam
pemakaian bahasa pada suatu teks dan meneliti nilai-nilai ekspresivitas khusus
(fungsi dan efek estetik) dari setiap unsurnya. Shalah Fadlal menyebutnya
sebagai Ilmu Ushlub al-ta’bir (Stilistika Ekspresi) bercorak deskriptif.
Sedangkan pandangan stilistika genetis bahwa gaya bahasa secara khusus sebagai
pemakaian bahasa estetik yang khas dikaitkan dengan pengarang, suatu karya,
periode, kawasan atau batasan lainnya. Disebutnya pula Ilmu Ushlub al-Fardiy
(Stilistika Individual) bercorak genetis. Adapun yang menjadi objek kajian
bahasa itu sendiri adalah penggunaan bahasa yang bernilai estetik (penggunaan
bahasa dalam karya sastra).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar