Senin, 17 Maret 2014

Stilistika


Pengertian, Ciri-ciri dan Tugas Keilmuan Stilistika

Stilistika berasal dari bahasa Inggris stylistics. Adapun akhiran s disini yaitu menunjukkan nama disiplin ilmu. Stilistika dapat diartikan sebagai disiplin ilmu tentang gaya bahasa, atau yang disebut dalam istilah Arab yaitu ilmu al-uslub/Uslubiyah.
            Stilistika sebagai ilmu mengandung tiga pengertian, yaitu : Pertama, stilistika adalah aktivitas penelitian. Kedua, Stilistika adalah metode dan langkah kerja ilmiah. Ketiga, Stilistika adalah pengetahuan sistematis.
Metode yaitu rangkaian cara dan langkah dalam dunia keilmuan. Menurut Nazir, terdapat delapan langkah dalam melakukan penelitian dengan metode ilmiah, yaitu:
1.      Merumuskan dan mendefinisikan masalah,
2.      Mengadakan studi pustaka,
3.      Memformulasikan hipotesis,
4.      Menentukan model untuk menguji hipotesis,
5.      Mengumpulkan data,
6.      Menyusun, menganalisis, dan memberikan interpretasi,
7.      Membuat generalisasi dan simpulan, dan
8.      Menyusun laporan ilmiah. 
Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa stilistika adalah keseluruhan keterangan dan ide-ide konseptual yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan teoritis yang dibuat mengenai hakikat, gejala, pengelompokan, unsure, sifat, fungsi dan efek gaya bahasa yang semuanya ditertibkan secara teratur (sistematis).
              Ciri-ciri keilmuan stilistika menurut Chaedar Alwasilah dan Fatimah Djajasudarma yaitu eksplisit, sistematis dan objektif. Sedangkan menurut The Liang Gie ada lima, yaitu empiris, sistematis, objektif, analitis, dan verifikatif. Dari pendapat tersebut, maka diperoleh enam ciri yaitu eksplisit (jelas, tidak ngawur), empiris (berdasarkan pengamatan dan percobaan), sistematis (tersusun secara tertib), objektif (bebas dari prasangka perseorangan), analitis (membedakan pokok soalnya ke bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat), dan verifikatif (terbuka untuk diperiksa kebenarannya).
            Terdapat tiga tugas keilmuan stilistika, yaitu: Tugas deskriptif dan eksplanatif, tugas prediktif dan pengembangan, dan tugas kontrol. Deskriptif-eksplanatif artinya stilistika bertugas memberikan gambaran sekaligus penjelasan tentang segala sesuatu mengenai gejala gaya bahasa. Prediktif-pengembangan artinya stilistika bertugas menduga-duga dan meramal terhadap suatu pemakaian bahasa. Kontrol artinya stilistika bertugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menghindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dengan perencanaan dan pengendalian terhadap faktor-faktor yang terlibat dalam proses kreatif penciptaan karya sastra.
            Unsur-unsur dalam gaya bahasa yaitu unsure fonologi, leksikal, sintaksis, retorika dan kohesi. Gaya bahasa secara umum dikatakan sebagai keseluruhan daya ekspresi kejiwaan yang terkandug dalam pemakaian bahasa pada suatu teks dan meneliti nilai-nilai ekspresivitas khusus (fungsi dan efek estetik) dari setiap unsurnya. Shalah Fadlal menyebutnya sebagai Ilmu Ushlub al-ta’bir (Stilistika Ekspresi) bercorak deskriptif. Sedangkan pandangan stilistika genetis bahwa gaya bahasa secara khusus sebagai pemakaian bahasa estetik yang khas dikaitkan dengan pengarang, suatu karya, periode, kawasan atau batasan lainnya. Disebutnya pula Ilmu Ushlub al-Fardiy (Stilistika Individual) bercorak genetis. Adapun yang menjadi objek kajian bahasa itu sendiri adalah penggunaan bahasa yang bernilai estetik (penggunaan bahasa dalam karya sastra).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar