Senin, 17 Maret 2014

Stilistika


STILE, USLUB DAN GAYA BAHASA
            Kata stile merupakan modifikasi pengindonesiaan dari bahasa Inggris style. Beberapa referensi termasuk para ahli bahasa mengatakan bahwa stile dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa. Kata style diturunkan dari kata Latin stilus (tongkat kecil dari kayu keras yang digunakan untuk menulis) dan stylas. Kata stile digunakan untuk menunjuk pada makna abstrak, yaitu kemampuan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah.
            Dalam arti luas kata stile dipakai untuk menunjukkan arti corak, mode, model dan gaya tertentu, baik yang berkenaan dengan kegiatan tulis-menulis dan kebahasaan ataupun tidak. Kata stile dengan makna luas sepadan dengan kata gaya dalam bahasa Indonesia atau kata uslub dalam arti luas dalam bahasa Arab. Adapun makna sempit kata stile menunjuk kepada kemampuan, keahlian dan cara tertentu yang berhubungan dengan penggunaan bahasa. Kata stile secara sempit ini berpadanan dengan istilah gaya bahasa dalam bahasa Indonesia dan dengan istilah uslub dalam arti sempit dalam bahasa Arab yang kemudian mendapat rumusan-rumusan khusus dari para ahli sesuai pemahaman masing-masing.
            Istilah lain yang sesuai dengan style adalah uslub. Kata uslub dalam kamus-kamus arab konvensional merupakan bentukan dari kata salaba. Dalam kamus Lisan al-Arab karya Ibnu Manzhur (1232-1311) disebutkan bahwa kata uslub menunjuk pada makna yang bervariasi.
Dalam makna kongkretnya yaitu ada dua macam, 1. Garis-garis yang tampak pada pohon kurma, dan 2. Jalan yang membentang untuk pejalan kaki atau kendaraan yang disebut al-masluk. Sedangkan makna abstraknya mengacu pada sesuatu yang bersifat psikologis, bukan benda yang inderawi, yaitu seni, cara atau gaya baik dalam berbicara atau dalam bekerja, berbuat dan berperilaku. Makna lainnya adalah madzhab, aliran, yakni paham dan cara berpikir dalam memahami dan memecahkan masalah kehidupan.
Kata uslub mengandung arti luas yaitu arti cara, pada umumnya yang digunakan dalam berbagai bidang. Namun, perlu diketahui bahwa kata uslub menyendiri yaitu tidak di-idlofatkan/ digabung dengan kata sesudahnya, selalu menunjukkan arti sempit yaitu gaya bahasa.
Ada dua kelompok arti untuk kata gaya dalam Kamus Bahasa Indonesia, yaitu : Pertama, gaya dalam arti kesanggupan untuk berbuat, kekuatan, tenaga, daya, sebagai padanan dari kata force, energy. Dalam arti ini ditemukan pemakaian istilah seperti gaya gravitasi, gaya sentrafugal, gaya sentrifetal, gaya bentur, gaya gesek, gaya tekan, gaya berat, gaya magnet, dan sebagainya. Kelompok arti pertama ini dapat diartikan pula sebagai kesanggupan dan kekuatan bahasa baik dalam membawakan makna yang dikandungnya maupun dalam mempengaruhi pembaca atau pendengar dan dalam mencapai keserasian artistik. Gaya bahasa ini berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian makna, pembaca atau pendengar dan terhadap nilai keindahan sehingga mampu menimbulkan efek terhadap makna yang ingin disampaikan, jiwa pembaca serta terhadap keserasian artistik.
           Kedua, gaya dalam arti sikap, gerakan, ragam dan cara sebagai padanan dari kata style, form, manner. Ditemukan pula penggunaan istilah seperti gaya hidup, gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada dan lain sebagainya. Dalam arti kedua ini, gaya bahasa diartikan sebagai ciri khas dalam penggunaan bahasa. Adapun faktor yang berkaitan dengan cara khas dalam penggunaan bahasa, yaitu: pengarang, masa, medium, subjek, tempat, hadirin dan tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar